Tentang Dia dan Sejuta Kenangan

Jigeum i mari Uriga dashi Shijakhajaneun geon anya Geujeo neoye Namaitdeon gieokdeuri Tteoollasseul ppuniya

Apa yang aku katakan sekarang Bukan berarti bahwa Kita memulai lagi Aku hanya membawa kembali Yang tersisa Kenangan kamu

_________________

“Lembur lagi bang?” “Iya nih gyu, kerjaan banyak banget. Lo udah mau balik?” “Iya, udah kelar ini kerjaan gue. Duluan ya bang” “Iya gyu, hati hati lo” “Sip bang, jangan malem malem lo juga”

Seperti biasanya seungcheol harus dihadapkan dengan pekerjaan yang begitu banyak. Pekerjaan ini yang mengharuskannya untuk dapat pulang lebih larut dari jam normal orang bekerja. Atau dapat disebut lembur.

Namun hari ini berbeda dengan hari biasanya. Biasanya ada mingyu akan bekerja lembur bersama dengannya tetapi untuk hari ini hanya dia seorang yang akan mengerjakan pekerjaan sampai larut malam. Fyi aja, mingyu itu juniornya di kantor ini.

Belakangan ini memang seungcheol banyak disibukkan dengan berbagai macam pekerjaan. Atasannya mempercayakan ia untuk menghandle semua keinginan client karena ia memang ahli di bidang tersebut.

Tidak lama kemudian, seungcheol berkutat dengan komputernya. Berharap pekerjaannya akan cepat terselesaikan agar dia bisa pulang dan beristirahat secepatnya. Karena besok pagi ia pun harus bertemu dengan client untuk berdiskusi tentang proyek terbaru.

“Sumpah, gak selesai selesai dah nih kerjaan. Gue udah ngantuk banget lagi, kalo gak kelar nanti gue diomelin bos besok. Aduh sialan emang. Ini komputer juga gabisa diajak kerja sama dah, lemot banget gini”

Saat sedang menunggu komputernya untuk merespon kembali. Dengan iseng seungcheol membuka file file yang ada di handphone nya itu. Barangkali ada yang seru jadi gak ngantuk lagi kan. Pikirnya seperti itu

“Cheol pegangin aku takut jatoh” “Hahahaha, manja kamu. Masa gabisa sendiri” “Ih yaudah kalo gitu” “Idih gitu aja ngambek” “Ya makanya pegangin” “Iya iya ini dipegangin”

Next video

“Selamat pagi cheol, bangun yuk. Kamu kerja kan ini udah jam 7” “Sebentar han, 5 menit lagi aku bangun deh. Kamu sini dulu aku mau peluk” “Ih buruan, nanti telat loh” “Gapapa telat” “Ih ngeyel kalo dibilangin” “Han kamu tau ga?” “Tau apa?” “Kamu tuh cantik kalau baru bangun dan mau tidur” “Loh kenapa gitu? Jadi kalo siang siang atau sore sore aku gak cantik?” “Ya enggak gitu, aku gatau pokoknya aku suka mata kamu kalau lagi bangunin aku ngucapin selamat pagi sama kalo mau bobo terus ngucapin selamat malem” “Hahahahahaha iyadeh apa kata kamu aja, yaudah buruan udah 5 menit nih” “Kamu mah gabisa banget diromantisin” “Bukan gitu, nanti telat kamu yang ngedumel sama aku ish” “Iya iya ini aku mandi”

Next video

“Kamu mau aku nyanyiin lagu gak han?” “Hah? Engga deh cheol makasih” “Dih, diromantisin kok gamau” “Ya gausah, suara mu jelek gitu bikin aku pusing adanya” “Yeh malah ngatain” “Aku gak ngatain sih, faktaaa” “Yaudah kalo gitu” “Idih ngambeknya jelek seungcheol” “Siapa yang ngambek?” “Loh itu kamu, mukamu di tekuk gitu” “Gak sih, orang aku gak ngambek” “Sini deh cheol, deketan sama aku sini sebentar” “Gaah, gamau” “Sini sebentar aku cuma mau cium, mau gak?” “Hehehe mau” Cup “Lagi yang” “Gaah udah sekali aja” “Lagi yang ih, ayoo lagi” Cup “Udah ah aku mau masak buat makan malem nanti” “Ahahahaha gitu dong, aku ngambek terus deh biar bisa dicium sama kamu” Lalu terdengar tawa keduanya yang bersumber dari benda pipih tersebut.

Tidak berselang lama setelah itu terdengar suara tangisan pemuda bernama seungcheol itu yang begitu sesak.

“Han aku kangen, kangen banget sama kamu. Sampe gak tau harus ngapain” Gumam pemuda itu.

Ini bukan kali pertamanya ia meluapkan emosinya dengan menangis. Sudah menjadi kebiasaan seungcheol untuk menangisi si dia yang masih dicintainya sampai sekarang.

Seungcheol mengingat ngingat bagaimana si dia memprioritaskan seungcheol dibanding dirinya sendiri. Mata cantiknya yang membuat seungcheol jatuh cinta setiap harinya. Si dia sudah delapan tahun menemani seungcheol dalam suka dan duka.

Seungcheol masih mencintainya. Sampai detik ini pun rasa cintanya tidak ada yang berkurang sedikitpun. Namun apa boleh buat? semua ini sudah terjadi kan?

Begitulah Seungcheol yang sekarang hidup dengan bayang-bayang si dia. Si dia yang sangat Seungcheol sayang, si dia yang membuat Seungcheol bisa ada di titik rapuh seperti ini.

Kadang ada perasaan ingin menghubungi si dia. Ingin mengatakan pada si dia bahwa dia tidak bisa hidup tanpa nya, dia yang kehilangan arah semenjak ditinggal olehnya.

Namun, tidak peduli seberapa besar Seungcheol menginginkan Jeonghan kembali. Jeonghan sekarang hanyalah film masa lalu.Itu sudah berakhir. Dia tahu. published with write.as