sore ini tidak begitu panas juga tidak mendung. orang-orang terlihat berlalu lalang seperti biasanya sore hari, entah itu pulang kerja, entah sekedar berjalan-jalan sore, ataupun bertemu teman atau kekasih. seperti soonyoung sore ini, berjalan-jalan ditaman yang tak jauh dari apartemennya, hanya bermaksud melepas penat dan menghirup udara sore hari.

beruntung hari ini ia libur, jadi soonyoung bisa healing time. biasanya dia cuma akan netflix-an dikamarnya atau jalan-jalan sendirian cari angin.

seperti sekarang dari sini dapat ia lihat sekumpulan anak SMA yang masih mengenakan seragam sedang duduk bercanda bersama teman-temannya. juga ada beberapa pasangan yang terlihat sedang berjalan bergandengan atau sekedar duduk bercerita dengan satu rangkulan tangan pada salah satunya. atau sebuah keluarga yang sedang membawa anak mereka jalan-jalan.

soonyoung suka dengan suasana ini, menghilangkan penat juga menghangatkan hati..

soonyoung berjongkok ketika ia melihat ada satu ekor kucing yang sangat lucu yang tiba-tiba ada didepannya. ia mengelus dan menggendong kucing itu seperti bayi. ya, soonyoung suka kucing hanya saja tidak ia pelihara. tinggal sendirian di apartemen, siapa yang akan menjaganya saat ia sibuk pikir soonyoung

“haiiii lucu banget sih kamu” soonyoung gemas, kucing itu benar-benar lucu “kok kucing selucu kamu sendirian sih?”

kemudian ia duduk di salah satu bangku kayu panjang yang ada di taman tersebut. masih sambil menggendong kucing itu.

“ih kamu beneran sendirian mbul disini? kasian banget siiih... ikut aku pulang mau ga mbul?” soonyoung cekikikan sendirian, ia menamai kucing itu sesukanya padahal bukan miliknya. ia juga tidak peduli pada pandangan aneh orang yang melihatnya berbicara dengan kucing seperti saat ini

“MIKO!”

soonyoung terkejut saat tiba-tiba ada orang yang berteriak dan mendekatinya.

“soonyoung?”

dan ternyata orang itu adalah...

“Mas wonwoo?”

soonyoung masih bingung sampai ia sadar bahwa yang wonwoo panggil tadi adalah si mbul, kucing yang saat ini ia gendong.

“ini kucingnya Mas wonwoo?”

“iya soonyoung.. miko?” wonwoo mengambil kucing itu dan menggendongnya, raut wajahnya tampak khawatir. “astaga soonyoung untung saja miko ada di kamu. saya pikir saya bakal kehilangan miko. makasih yaaa”

“miko? jadi mbul namanya miko?”

“mbul?”

“eh? ehehe maaf Mas aku iseng manggilnya mbul. abis gembul banget kucing kamu Mas. GEMES!” soonyoung mengelus sayang kepala si mbul. wonwoo hanya tersenyum melihat interaksi soonyoung dengan kucing kesayangannya.

“Mas.. aku boleh gendong mbul lagi ga?”

wonwoo terkekeh lalu memberikan kucingnya pada soonyoung.

setelah itu soonyoung kembali duduk di bangku taman tersebut diikuti oleh wonwoo yang mendudukkan diri disampingnya. pandangan wonwoo tidak lepas dari soonyoung yang sedang menimang kucingnya seperti bayi

gemes banget

soonyoung yang merasa diperhatikan pun menoleh ke arah wonwoo, dengan cepat wonwoo membuang muka, mencari apa saja untuk dilihat asal tidak ketahuan.

“Mas.. sebelumnya kita pernah ketemu gak sih?”

“kan sebelumnya ketemu di Rumah sakit sama mingyu?”

“ih bukan ituuu” soonyoung tampak berpikir, tentu saja dengan bibirnya yang ikutan manyun. wonwoo benar-benar menahan dirinya saat ini.

“taman rooftop rumah sakit” ujar wonwoo tiba-tiba.

“hah?”

“waktu itu kita ketemu di taman rooftop rumah sakit”

soonyoung masih diam, otaknya terus berputar memikirkan kapan tepatnya ia disana dan bertemu wonwoo. tangannya masih mengelus si mbul.

“waktu itu- maaf.. kamu lagi nangis? terus saya kasih kamu sapu tangan?”

“OH IYAAA!” soonyoung menepuk jidatnya “astaga Mas pantesan aku kaya pernah ketemu kamu, tapi beneran ga inget dimanaaa.. maaf yaaa”

wonwoo lagi-lagi terkekeh “gak papa soonyoung”

“tapi aku ga bawa sapu tangannya, udah aku cuciin. niatnya kalo ketemu mau aku balikin”

“kan saya udah bilang untuk kamu aja”

“yaaa jangan Mas. aku ga pake juga. sama Mas wonwoo pasti dipake terus kan? buktinya dibawa kemana-mana.” “oh ntar aku titipin mingyu aja deh—

“JANGAN!”

soonyoung kaget dengan jawaban spontan wonwoo

“eh maksudnya yaaa kamu balikin sendiri aja”

“kenapa Mas?”

“ya gakpapa”

soonyoung bingung tapi ia hanya mengangguk mengiyakan.

by the way mbul- eh miko umurnya berapa Mas?”

“gakpapa soonyoung, kamu boleh kok kalo mau panggil mbul”

soonyoung cengegesan

“uhm umurnya 2,5 tahun soon”

“ih tapi gembul bangetttt” soonyoung masih mengelus si kucing, kadang-kadang memainkan jarinya ataupun menciumnya gemas.

“tadinya kalo Mas ga dateng, udah aku bawa pulang nih si mbul. ya gak mbul?”

mereka lalu tertawa bersama

“kamu sendiri, suka kucing soon?”

“suka Mas!” jawab soonyoung antusias, namun tiba-tiba garis bibirnya turun “tapi adikku yang paling kecil alergi kucing, jadi aku gabisa melihara deh. sekarang juga pengen melihara tapi aku tinggal sendirian di apart. ntar siapa yang jagain?”

“kalo Mas wonwoo, suka kucing dari kapan?”

“dari kecil soon. saya anak satu-satunya dan ga ada temen mainnya, jadi waktu saya masih kecil saya mainnya sama kucingnya ibu. ibu saya suka kucing, sekeluarga juga suka. kalo lagi ngumpul dirumah oma, semua sepupuku pasti bawa kucing.”

“ih seru banget dong?!”

“iya seru. gak tau kenapa kami semua kesukaannya bisa sama gitu”

“terus kalo Mas wonwoo kerja, mbul siapa yang jagain?”

“ada ibu soon. ibu kan suka kucing”

“oh iya bener.. seru banget ih keluarga Mas wonwoo” ujar soonyoung antusias “kalo aku kapan-kapan mau main sama mbul, boleh ga Mas?”

boleh banget lah! “boleh soon.. kalo saya lagi gak disini, main kerumah aja.. ibu ada dirumah kok.” (baru kenal bos, udah maen kerumah aja)

“ga berani dong aku Mas”

“loh kenapa?”

“yaaa kan aku ga kenal sama ibu? sama kamu juga baru kenal? apaan sih soonyoung baru juga kenal sama Mas wonwoo udah sksd banget” soonyoung berbicara sendiri, wonwoo hanya tertawa melihatnya.

“ya kan gakpapa biar deket” ujar wonwoo

“biar apa gitu deket?”

“emangnya gak mau deket sama saya?”

“huh?” soonyoung bingung

“kan biar kita bisa jadi teman. saya mau berteman sama kamu, boleh?”

“ya boleh dong Mas ehehe.. kalo ga boleh ntar aku gaboleh main sama si mbul lagi”

“oh jadi mau temenan sama saya karena miko?”

“iya ehehehe”

wonwoo terkekeh, bisa-bisanya soonyoung malah menjawabnya seperti itu.

kemudian wonwoo menyodorkan ponselnya.

“kalau teman, harus punya kontaknya dong”

soonyoung hanya tertawa kecil lalu meraih ponsel wonwoo dan mengetik nomor ponselnya.

“kok pake emot harimau?” tanya wonwoo heran saat melihat soonyoung menamai kontaknya pakai emoticon harimau.

“ya gak papa Mas. selain suka kucing aku juga suka harimau! tapi kan harimau gak bisa dipelihara”

“bisa kok, kalo kamu mau ngurus ini-itu nya yang pasti ribet”

“iya tapi keluarga ku juga pasti ga ngizinin. lagian aku juga gak berani Mas! ngeri ih..”

wonwoo tertawa “ada-ada saja kamu soon”

“oh iya, Mas wonwoo udah lama kenal mingyu?”

“belum lama sih soon, saya berteman sama Mas cheol terus minta rekomendasi dokter untuk ibu, kebetulan kan Mas cheol adiknya dokter. yaudah kenalnya pas saya bawa ibu berobat, baru sebulanan juga kayaknya. kenapa soon?”

“gak papa Mas. kalian cocok eheheh”

wonwoo terdiam sesaat. “cocok gimana soon?”

“hahaha aku tau kali Mas kalo kalian lagi deket, semangat Mas wonwoo.. mingyu mah emang kaya buaya tapi anaknya baik kok”

wonwoo ingin menjawab namun tertahan karena tiba-tiba handphone soonyoung berdering, ada panggilan masuk. “eh bentar ya Mas” soonyoung pun langsung mengangkatnya.

“iya han?” “gue? lagi diluar nih cari angin. kenapa?” “mau ke apart? oh yaudah langsung aja, gue balik sekarang deh” “oke oke see you~”

soonyoung pun menutup panggilannya.

“Mas aku harus balik duluan deh kayaknya” soonyoung memberikan si kucing pada wonwoo “temenku mau ke apart, mau nginep. aku balik duluan gak papa?”

“gak papa kok soon. saya juga udah mau balik.. kamu kesini naik apa?”

“jalan kaki sih Mas.. apart ku gak jauh dari sini”

“saya anterin aja, biar sekalian?”

“emang ga ngerepotin?”

“engga. ayok”

“eh bentar Mas”

“kenapa soonyoung?”

“mau gendong mbul lagi ehehe”

wonwoo hanya terkekeh melihat tingkah laku soonyoung. ingin sekali mencubit pipinya yang gembil itu namun ia urungkan. takut soonyoung tidak nyaman. kemudian ia memberikan kucingnya untuk kembali digendong oleh soonyoung..

kemudian mereka berjalan berdampingan sebelum akhirnya meninggalkan taman bersamaan dengan langit malam yang sudah siap-siap akan menyapa..