sore ini Jeonghan berencana akan bertemu sahabat karibnya saat masih duduk dibangku SMA dulu, Jisoo— salah satu orang yang paling dekat dengannya selain Soonyoung. keduanya bahkan sering diiming-iming sebagai anak kembar yang berparas bak malaikat. bagaimana tidak, wajah keduanya benar-benar mirip jika dilihat sekilas, tapi jika diperhatikan baik-baik mereka adalah orang yang berbeda. mereka sering menghabiskan waktu bersama, kemana-mana berdua, bahkan Jeonghan tak pernah absen menginap di kost-an Jisoo saat weekend. namun hubungan mereka merenggang saat keduanya memutuskan untuk berkuliah di bidang yang berbeda. Jeonghan yang memilih berkuliah di kedokteran karena cita-citanya yang ingin menjadi dokter sejak kecil dan Jisoo yang kuliah penerbangan karena tuntutan keluarga.
beberapa hari yang lalu tiba-tiba Jisoo menghubunginya dan berencana akan singgah di Jakarta untuk beberapa hari. tentu saja mereka harus bertemu, keduanya sudah saling merindukan sejak lama. namun karena kesibukan masing-masing membuat keduanya lupa akan satu sama lain.
tak ada yang tahu bahwa pertemuan ini adalah awal dari masalah untuk kedepannya
atau..
takdir sedang berusaha mempertemukan dua orang yang sudah terlalu lama berpisah?
dan disinilah Jeonghan sekarang —bersama Mingyu— sedang menunggu sahabatnya yang masih belum sampai juga. mereka hanya mengobrol ringan sembari menunggu.
“han lo okay?”
Jeonghan terdiam sebentar tapi tak lama ia mengangguk pelan. “hidup gue jalan terus gyu. walaupun tempat ini ngingetin gue sama Mas, gue gaboleh galau cuma gara-gara sore ini kita kesini.”
“good. gue seneng lo udah move on han..”
move on? sudah kah? gue juga gatau gyu.. kata-kata itu hanya ia simpan dalam hatinya. Mingyu juga gak perlu tau, pikirnya.
“lo sendiri? lo okay gyu?” tanya nya mengalihkan pembicaraan.
“hah? kenapa harus ga okay?”
Jeonghan mendengus pelan. “lo kayak gak ada galau galaunya deh gue liat. lo baru putus Mingyuuu!”
Mingyu terkekeh kecil. “terus gue harus apa? nangis-nangis kaya lo dulu gitu?” ledeknya yang mendapat pukulan kuat pada lengannya. “han lo sakit loh kalo mukul orang” ujarnya kemudian sembari mengusap lengannya.
“lagian iseng banget! gue kan udah gak nangis nangis lagi, kenapa diingetin sih?!” ujar Jeonghan sambil mengerucutkan bibirnya.
Mingyu gemas dan mencubit pipi 'sahabat'nya “idih gitu doang ngambek?” lalu setelahnya tangannya berpindah dan mengelus pelan kepala 'sahabat'nya “gue seneng lo udah ga sedih sedih lagi han, tetep gini terus ya..” ucap Mingyu dengan senyum teduhnya.
Jeonghan hanya membalas senyum itu dan mengangguk pelan.
bertepatan dengan itu, dari kejauhan Jisoo dan Seungcheol tampak baru memasuki restoran sushi tersebut. namun sebelum mencari dimana keberadaan Jeonghan, Jisoo hendak ke toilet dulu yang ditemani oleh sang pacar, Seungcheol.
Mingyu yang duduk menghadap kearah pintu masuk pun kaget dibuatnya, ia kaget karena yang ia lihat saat ini adalah: dua orang yang memasuki restoran tampak seperti sepasang kekasih, dengan tangan yang saling bergandengan, bercanda dan tertawa bersama, dan orang itu adalah Seungcheol dan kekasihnya.
Mingyu terlihat menahan napasnya, seperti sedang menahan amarah. ia tak menyangka Seungcheol sudah memiliki pengganti Jeonghan. rasanya semua terasa benar jika saat ini dirinya akan maju memperjuangkan 'sahabat'nya itu.
“kenapa gyu?” Jeonghan yang menyadari perubahan raut wajah mingyu pun bertanya dengan sedikit heran.
“h-hah? gak.. gak papa han.”
Jeonghan hanya mengernyitkan keningnya dan kembali memainkan ponselnya. untung saja posisi duduk Jeonghan membelakangi pintu masuk sehingga ia tak akan melihat pemandangan tak mengenakkan itu.
Mingyu pun berpikir keras, sepertinya ada baiknya mengajak Jeonghan berkeliling dulu sembari menunggu. lagipula mereka belum memesan makanan dan temannya Jeonghan juga belum mengabari kalau sudah atau hampir sampai.
“han.. kita keliling dulu aja kali ya, gue pengen muter-muter sambil nunggu temen lo itu, yuk?”
“hah? kenapa tiba-tiba deh?”
Mingyu yang menyadari Seungcheol dan pasangannya baru saja keluar dari toilet pun sedikit panik dan menarik paksa Jeonghan untuk berdiri dan pergi dari sana.
“udah yuk kita jalan-jalan aja dulu sebentaaar” ujar Mingyu sedikit manja.
“Gyu temen gue tuh udah otw dari tadi, bentar lagi pasti nyampe. udah ah disini aja gak usah kemana-mana!”
Mingyu kembali menyadari kedua orang tadi sedang berjalan ke arah mereka. tidak, ia harus menyeret Jeonghan dari sini sekarang juga.
Mingyu memejamkan matanya “han gue sayang sama lo!”
Jeonghan mengernyit. “hah?”
“gue sayang sama lo, not as a friend tapi karena itu lo”
Jisoo yang menyadari kedua orang yang tengah berdiri beberapa langkah didepannya itu adalah sahabatnya pun memanggilnya dari jauh.
“Jeonghan!”
Jeonghan hendak menoleh, namun sebelum menoleh dirinya ditarik mendekat oleh Mingyu dan
Cup
Mingyu mencium bibirnya dan membuat Jeonghan membelalakkan matanya.
Jisoo dan Seungcheol terlihat kaget, apalagi Seungcheol. ia kaget setengah mati saat beberapa detik lalu mendengar kekasihnya memanggil Jeonghan dan Seungcheol dengan jelas melihat Mingyu berdiri disana bersama seseorang yang terlihat tidak asing walaupun dengan posisi yang membelakangi mereka.
Seungcheol menahan napasnya. tiba-tiba sekelebat ingatan masa lalu muncul dalam pikirannya. orang itu. didepannya saat ini. dan Mingyu mencium bibirnya. Seungcheol tahu tak seharusnya ia merasa seperti ini tapi hatinya.. sesak. ia refleks meremas kuat genggaman tangannya bersama sang kekasih yang membuat Jisoo menoleh dan bingung dengan ekspresi Seungcheol saat ini.
Jeonghan yang masih kaget hanya diam tak melakukan apapun hingga tiba-tiba mingyu melepaskan tautannya.
“gue sayang sama lo, Jeonghan.” Mingyu mengatakannya dengan lantang dan penuh penekanan.
Jeonghan hanya terdiam dengan semburat merah pada wajahnya. ia belum menyadari kehadiran Jisoo disana karena masih mencerna apa yang terjadi barusan. namun, satu suara membuyarkan tatapannya pada Mingyu.
“Jeonghan..?” tegur Jisoo sedikit hati-hati.
Seungcheol disebelahnya terlihat pucat saat ini.
Jeonghan pun menoleh dan segera membenarkan posisinya yang tadi masih dalam dekapan Mingyu. Jeonghan berusaha mengabaikan dulu apa yang Mingyu lakukan barusan dan menyapa sahabatnya, awalnya Jeonghan tersenyum begitu sumringah saat melihat sahabat lamanya kini berdiri tepat didepannya, namun sepersekian detik kemudian senyumnya memudar saat menyadari 'kekasih' dari sahabatnya ini adalah orang yang ia kenal.
sangat kenal bahkan.
napasnya tercekat. matanya memanas saat tanpa sengaja bertemu tatap dengan orang itu.
orang yang selama satu tahun ini masih betah berada dalam hatinya, sekuat apapun ia mencoba melupakan orang itu.
orang yang saat ini menggenggam jemari sahabatnya begitu mesra.
orang itu kekasih sahabatnya, yang juga adalah mantan kekasihnya, Choi Seungcheol.
.
.
.
— Tbc —