Rain and Him
Sudah hampir seminggu ini jeonghan kurang tidur, banyaknya jadwal operasi akhir-akhir ini dengan waktu yang berbeda membuat jeonghan harus stay dirumah sakit bahkan sampai menginap, belum lagi pasien rawat jalan yang setiap hari datang untuk berkonsultasi.
Seperti pagi ini yang sebenarnya adalah jadwal liburnya namun tiba-tiba jeonghan mendapat panggilan bahwa ada pasien yang baru saja menjadwalkan operasinya malam ini. mau tidak mau jeonghan harus tetap kerumah sakit siang ini untuk memeriksa pasien sebelum nanti malam akan dioperasi.
Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, jeonghan sedang bersiap untuk pergi ke rumah sakit namun tiba-tiba hujan turun dengan begitu derasnya. lalu ponsel jeonghan berdering tanda ada panggilan masuk
drrrt drrrt
“Halo nay”
“Halo dok.. dok udah dimana? saya mau ngingetin ini udah masuk jadwal pemeriksaan pasien yang mau dioperasi nanti malam dok” ini Naya, salah satu perawat di rumah sakit tempat jeonghan bekerja yang juga adalah asisten jeonghan
“Naya.. ini saya udah mau jalan, disini hujan deras banget.. tunggu sebentar ya”
“Baik dok, hati-hati ya dok..” lalu panggilan terputus
Jeonghan kemudian mengambil jaket dilemari dan sebuah payung lalu bergegas menuju rumah sakit.
Jeonghan baru saja memarkirkan mobilnya namun tidak lagi memakai payungnya, hanya memakai jaket lalu berlari kecil melesat masuk ke rumah sakit. dikejauhan ada mingyu yang sedang berjalan menuju keluar, sudah waktunya pulang
“Han.....”
“Eh gyu, udah mau balik?”
“Iya nih, lo kok masuk? bukannya hari ini libur yaa?”
“Ini gue tibatiba ada jadwal operasi, masih ntar malem sih tapi pasien harus diperiksa dulu makanya masuknya sekarang”
“Ohh gitu.. oke deh gue cabut dulu yaa, udah pegel banget ini”
“Iyaaa hati hati lo”
Baru beberapa langkah mingyu berjalan tapi tiba-tiba dia teringat sesuatu
“Haaan”
“Ya? Kenapa gyu?”
“Itu.. kaya kenal gue jaketnya..” Mingyu menatap han penuh selidik “Iya bener kaya jaket gueee, lo pake jaket gue ya?”
“Enak aja! jaket gue ini, gimana ceritanya bisa jadi jaket lo?”
“Tapi sumpah mirip jaket gue?!”
“Menurut lo gue maling jaket lo gitu? kurang kerjaan banget.. udah ah gue buru-buru ini” lalu jeonghan meninggalkan mingyu yang masih diam berpikir ditempatnya
“Sumpah tapi beneran kaya jaket gue” “Sejak kapan juga han punya jaket sama kaya gue? “Bodo ah gue mau pulang, pegel banget ini badan” Lalu mingyu pun pergi sambil berlari menerobos hujan yang masih lumayan deras.
Disisi lain, jeonghan baru sampai ke ruangannya, jeonghan meletakkan tasnya diatas meja lalu membuka jaket dan menggantinya dengan jas putih dokternya. kemudian ia menggantung jaket itu di freestanding coat diruangannya.
Jeonghan membuka beberapa berkas pasien dan menemukan nama pasien yang akan dioperasinya malam ini, dibawanya satu map itu untuk diberikan pada sang asisten. namun sebelum meninggalkan ruangan langkahnya terhenti, jeonghan berbalik dan memandang jaket itu agak lama. ia terdiam sesaat lalu tersenyum, teringat orang baik yang meminjamkan jaket itu untuknya. entah apa kabarnya ia tak tau, yang ia tau jaket itu selalu menghangatkannya disaat hujan menghampiri..
Lalu jeonghan keluar meninggalkan ruangannya...