Meet you

Cosmic radiation

“Minyak udah, cola udah, nugget udah, apalagi yang belom?” Gumam Jeonghan bermonolog saat dirinya mendorong troli belanjanya.

Ia sdang berada di supermarket. Sepulang dari RS tadi, ia baru sadar jika ia telah kehabisan bahan makanannya. Sungguh, pekerjaannya terlalu menyita perhatiannya.

Langkahnya terhenti saat melihat deretan snack yang membuat matanya berbinar.

“Ihh tinggi amat sih.”

“Tapi pengen yang itu.”

“Ish ish ish gimana dong ini.”

Jeonghan menggerutu saat dirinya mencoba untuk menggapai cemilan favoritnya. Tanpa sadar, ia melompat beberapa kali namun nihil.. ia tidak bisa menggapainya.

Ia terus mengomel dengan mempoutkan bibirnya yang tanpa sadar membuat orang lain terkekeh pelan melihat kelakuannya.

“Mau yang mana? ini atau ini?” Ucap pria berlesung pipit yang entah berasal dari mana, yang tiba-tiba menawarkan bantuan.

Walau sempat kaget, yang ditanya langsung menunjuk cemilan favoritnya yang ingin ia gapai sejak tadi.

“Nih.” Ucap pria itu sembari memberikan snack yang ia ambil barusan.

“Emm makasih tapi— “

“Kenapa?”

“Hmm—”

“Ngomong aja gapapa.” Ucap pria itu saat melihat kegelisahan di wajah Jeonghan.

“Itu.. boleh ambilin lagi gak? Aku mau dua eh tiga hehehe.” Ucap Jeonghan dengan matanya yang berbinar yang entah mengapa membuat pria itu kembali terkekeh saat menatap wajah manis seseorang yang ia tolong saat ini.

“Nih.. suka banget ya?”

Jeonghan mengangguk mantap dengan matanya yang masih berbinar kegirangan.

“Makasih ya.”

“Sama-sama, aku duluan ya.”

Jeonghan mengangguk, membiarkan pria yang menolongnya barusan menghilang dari hadapannya.


Seungcheol melangkahkan kakinya santai keluar supermarket setelah membayar beberapa barang yang menjadi tujuannya kesana tadi.

Saat tepat berada di pintu keluar, ia menatap jalanan yang mulai basah karena entah mengapa hujan turun dengan perlahan.

Fokusnya beralih saat mendapati pria berkaos putih yang juga tengah menatap hujan dihadapannya. Pria yang baru saja ia tolong di dalam. Pria yang entah sejak kapan mulai menarik perhatiannya.

Cosmic radiation

/brukk/

“Duh maaf.” Ucap seseorang yang sejak tadi berada dalam pandangan Seungcheol. Pria itu berbalik arah tiba-tiba yang membuat tubuhnya menghantam tubuh Seungcheol singkat.

“Gapapa kok.. Eh ketemu lagi.”

“Oiya kamu yang di dalem tadi. Sekali lagi makasih ya.” Ucapnya dengan senyum di bibirnya yang lagi-lagi membuat Seungcheol ingin terus memerhatikannya.

Seungcheol mengangguk singkat.

Kini mereka sama-sama menunggu, sama-sama mengharapkan hujan reda agar bisa segera pulang. Tak ada percakapan. Hanya sama-sama berdiri menatap hujan yang malah seakan enggan berhenti.

“Makin deres ya.” Ucap Seungcheol memulai percakapan kecil diantara mereka.

“Iya nih.” Jawab Jeonghan dengan suara yang sedikit gemetar.

Saat itu juga, Seungcheol baru sadar jika pria di sampingnya hanya memakai kaos putih tipis. Tubuh itu sedikit bergetar dengan tangannya yang ternyata saling bergesekan mencari kehangatan. Ia dapat langsung memastikan bahwa pria itu kedinginan.

“Nih.”

Sepersekian detik kemudian, Jeonghan menoleh dengan sedikit heran saat Seungcheol mengulurkan jaketnya.

“Buat?”

“Buat kamu.”

“Eh jangan, ntar kamu kedinginan.. ujan loh ini.” Timpal Jeonghan kemudian.

“Yang kedinginan itu kamu. Nih.. Pake' ya! Lagian kamu cuma pake' kaos tipis gini mana mungkin gak kedinginan. Aku masih pake' hoodie kok ini.” Ucap Seungcheol panjang lebar sembari mengenakan jaketnya pada pria di hadapannya.

“Mmm..makasih padahal..” Ucapan Jeonghan terhenti saat Seungcheol memberi sinyal bahwa ia akan mengangkat telfonnya yang baru saja berdering.

“Bentar ya.”

Jeonghan mengangguk mengiyakan. Tanpa sadar, netranya fokus pada pria yang telah dua kali menolongnya hari ini.

“Hmm maaf ya, aku harus ngurus sesuatu. Kamu tunggu hujannya reda aja. Aku duluan ya.. See you!” Ucap pria itu sedikit terburu namun lembut dengan lesung pipit yang terlihat semakin dalam.

“Eh.. tapi ini..” Ucapan Jeonghan terpotong saat hanya punggung pria itu yang terlihat dan kian menjauh menerobos hujan.

“Duh ini gimana gue balikinnya ya.” Gumamnya singkat.