“ibu tunggu disini dulu ya, biar Mas aja yang kedalem nebus obatnya”

hari ini wonwoo kembali membawa ibunya check up dan tentu saja ditangani langsung oleh mingyu seperti 2 minggu yang lalu. satu minggu kedepan adalah hari liburnya dan tentu saja ia akan menggunakan kesempatan ini untuk beristirahat dirumah dan juga menjaga dan merawat sang ibu.

setelah selesai diperiksa, wonwoo hendak menebus obat untuk ibunya namun mengingat kondisi sang ibu yang kurang fit, maka wonwoo menyuruh ibunya menunggu dimobil saja.

kemudian wonwoo kembali ke dalam dan menebus obat di apotik yang tersedia dirumah sakit.

“Mas wonwoo”

“loh mingyu? kenapa disini? bukannya masih ada pasien ya?”

“udah beres kok Mas ehehe, jam segini biasanya aku udah tutup untuk konsultasi. udah sore juga kan.. kecuali kalo ada operasi baru deh lembur.”

“ah oke” wonwoo hanya mendengarkan mingyu yang tiada habisnya bercerita tentang kesehariannya, entah untuk apa mingyu memberitahunya semua itu ia juga tak tahu.

“pasti capek banget yaa” wonwoo melanjutkan

“lumayan sih tapi gapapa Mas aku seneng jalaninnya”

wonwoo hanya tersenyum dan mereka terus berbincang sembari menunggu obat selesai disiapkan, hingga samar-samar terdengar suara yang sedikit memekik dari kejauhan

“jen liat mingyu ga? mana sih tu anak ishh! dia udah janji mau nemenin gue pulang iniii” ya, itu soonyoung yang udah nyariin mingyu kemana-mana sambil mendumel kesal

“tuh..” jennie —salah satu dokter dirumah sakit itu— hanya menunjuk dengan dagu ke arah samping kiri mereka, tepat dimana mingyu dan wonwoo berada.

“woi nyong! sini, disini gue” sahut mingyu namun setelahnya ia sedikit berbisik pada wonwoo “Mas ini temenku pasti bakal ngomelin aku, jangan kaget ya kkkk anaknya emang kaya gitu” bisik mingyu dengan sedikit cekikikan

soonyoung pun menghampiri keduanya

“sumpah ya badan segede gini bisa-bisanya kalo ilang susah banget ketemunya hhhh” omel soonyoung setelahnya

“ya maap nyong lo marah-marah mulu ga jadi gemes deh”

“najis! enyah lo sana! batal deh batal udah males gue, mau pulang aja mau netflix-an”

“yaelah nyong gitu doang ngambek? gue traktir sour sally deh yayayaaa?” sahut mingyu dengan sedikit menggoyang-goyangkan lengan sahabatnya

soonyoung hanya memutar bola matanya malas sebelum berpindah pandang pada pria disamping mingyu dan. . . ia seperti tidak asing dengan pria ini bersamaan dengan wonwoo yang sedari tadi hanya diam memerhatikan soonyoung dengan semua tingkahnya

wonwoo tahu benar siapa orang ini, seseorang yang membuatnya sedikit penasaran beberapa minggu ini. pandangan mereka bertemu, mata keduanya terkunci pun hanya diam hingga membuat mingyu sedikit bingung

ehm..” mingyu berdeham, menyadarkan kedua orang didepan dari lamunan masing-masing “oh iya nyong kenalin ini Mas wonwoo, temen sesama pilotnya Mas cheol, ibunya pasien gue”

soonyoung hanya mengangguk pelan memberi salam pada pria didepannya. 'kok kaya ga asing ya?' gumamnya dalam hati, ia ingat seperti pernah bertemu dengan pria ini

“Wonwoo” wonwoo pun mengambil alih sesi perkenalan ini, ia tahu pria menggemaskan didepannya ini masih terlihat bingung

soonyoung pun menyambut baik tangan wonwoo “soonyoung” mereka bersalaman, mereka hanya tersenyum sesaat sebelum melepas tangan masing-masing

“ah.. uhm.. kalo gitu gue tunggu diruangan deh. kalian lanjut aja ngobrolnya” ujar soonyoung kemudian

“oke nyong, bentar ya.. tunggu aa gyu dengan sabar ya maniez”

“najis mingyu najis” soonyoung hendak pergi, tapi ia juga harus berpamitan dengan pria satunya “Mas saya duluan yaaa” sembari memberikan senyumnya sebelum meninggalkan mereka berdua

.

.

.

'dunia sempit banget, gue kira gue ga bakal ketemu lo lagi'