“hey...” ujar seungcheol saat si kesayangan masuk ke dalam mobilnya

“hey Mas” sahut jeonghan setelahnya

“masih ngambek?”

jeonghan menggeleng pelan

“harusnya aku yang minta maaf sama kamu Mas.. aku- aku ga seharusnya marah sama kamu”

“tapi tapi kamu ngeselin! aku kesel huh” ujar jeonghan sambil mengerutkan keningnya dan bibir yang mengerucut lucu

seungcheol mengambil satu tangan jeonghan dan mengecup punggung tangan itu “Mas minta maaf ya sayang” lalu memandang sang kekasih dengan tatapan teduhnya

“huhh.. hiks” tiba-tiba jeonghan menangis

“sayang.. kok nangis?”

“aku kesel sama kamu!”

seungcheol menarik jeonghan kedalam dekapannya

“Mas minta maaf sayang, tadinya Mas cuma iseng tapi Mas isengnya gatau tempat ya sayang? maafin Mas ya?”

jeonghan mengangguk didalam dekapan seungcheol masih dengan isakannya

“sayang.. hey? sini liat Mas” seungcheol menarik dirinya agar bisa melihat si kesayangan. “kamu kenapa hmm? kenapa sampe nangis kaya gini?”

“aku cape banget Mas, kemarin aku operasi pasien yang aku yakinin bakal selamat dan ternyata aku gabisa nyelamatin pasien itu.. aku hiks aku merasa ga becus Mas”

“shhh udah udah” seungcheol mengecup puncak kepala jeonghan “gak sayang.. pacar Mas hebat! kamu udah melakukan yg terbaik, jadi jangan pernah merasa begitu hmm?”

jeonghan masih terisak

“Mas minta maaf ya sayang, disaat kaya gini Mas harusnya nyemangatin kamu tapi Mas malah bikin kamu kesel. maafin?”

jeonghan mengangguk sekali lagi dalam dekapan yang tersayang.

“sini Mas mau liat pacarnya Mas” jeonghan mendongak melihat seungcheol “jangan sedih lagi sayang, semuanya bukan salah kamu. semuanya udah takdir dari tuhan, kamu hanya perantara yang mencoba melakukan yang terbaik sebisa kamu, benar apa betul?”

jeonghan tidak bisa tertawa tapi malah terus mengeluarkan air matanya. seungcheol pun mengusap air mata jeonghan yang masih tidak berhenti.

“udah ya? jangan sedih lagi. Mas jadi susah mau ninggalin kamu kalo kamu kaya gini sayang”

jeonghan mengangguk lagi masih tidak menjawab

“maafin aku Mas”

“shhh udah. Mas yg salah. Mas yg minta maaf. mau maafin Mas?”

“iya aku maafin”

seungcheol lalu mencium kening si kesayangan..

lama mereka pada posisi itu, seungcheol masih memeluk kekasihnya dengan mengusap punggungnya naik turun, menenangkannya. setelah itu jeonghan pun sudah tidak menangis lagi, hanya tak mau melepaskan pelukannya dan seungcheol.

“uhm sayang.. Mas punya sesuatu buat kamu”

jeonghan melepaskan pelukan mereka dan menatap seungcheol bingung “apa Mas? kan tadi kamu udah ngirimin makanan buat aku sama anak-anak. kamu udah cukup ngasih akunya”

“yg ini special buat kamu dan aku”

“maksudnya Mas?”

seungcheol mengeluarkan sebuah kotak persegi dan membukanya. ia mengambil satu buah gelang berbahan tali dan memperlihatkannya pada jeonghan

“gelang?” tanya jeonghan

“hu'um.. siniin tangan kamu”

jeonghan menyodorkan tangannya dan langsung saja seungcheol memakaikan gelang tersebut pada tangannya.

“lucu banget Mas!!” ujar jeonghan antusias setelahnya, karena gelang tersebut ternyata sangat cantik ketika sudah dipakaikan pada tangannya. memang hanya gelang yang sederhana, tapi jeonghan suka..

“suka?”

jeonghan mengangguk antusias. seungcheol hanya tersenyum dan mengelus surai jeonghan dengan lembut.

“makasih ya Mas.. aku suka. sukaaa banget”

seungcheol tiba-tiba melipat lengan kemejanya sampai siku hingga memperlihatkan gelang yang sama sudah terpasang ditangannya sama persis seperti jeonghan. pamer sih ceritanya, jeonghan yang melihatnya pun terkejut

“Mas? kamu juga punya?”

“iyaaa.. lucu gak? gemes banget gak sih kita yang?”

jeonghan cekikikan

“dapet ide darimana sih Mas? berasa pacaran sama abege aku tuh”

“hehehe tapi kamu suka kan?”

jeonghan mengangguk mantap “banget! makasih ya Mas.. makasiiiih banget. aku gatau tapi... kamu selalu bisa bikin aku seneng, aku beruntung banget punya kamu Mas”

“sama-sama sayang. abis ini udahan ya sedihnya?”

“iya aku janji ga sedih lagi” ujar jeonghan dengan senyum lebarnya lalu kembali memeluk sang kekasih. jeonghan bahagia. bagi jeonghan, seungcheol adalah penyembuh dan penyemangatnya disetiap ia merasa sedih atau tertekan. jeonghan merasa sangat beruntung memiliki seungcheol dalam hidupnya, ia begitu menyayangi lelaki ini..

“yaudah sekarang Mas anter kamu pulang. malam ini kamu tidur, jangan mikirin lain-lain lagi. besok pagi Mas balik flight lagi.. kamu harus bisa jaga diri selama Mas gaada. dan jangan pernah nyimpan apapun sendiri! Mas ada, dan akan selalu ada untuk jeonghan kesayangan Mas”

jeonghan mengangguk masih dengan senyum yang tak luntur. kemudian mereka pun melesat pergi dari sana dan pulang. malam terasa begitu panjang bagi jeonghan, juga terasa begitu hangat.