“AKU MAUNYA SAMA OM UJIIIIIIII” rengek bocah umur 6 tahun itu
“iyaaaa sayang iya ayok pergi sama om uji yaaaa” jihoon menggandeng tangan kecil keponakannya itu
hari ini jihoon mengantarkan kakaknya yoona ke rumah sakit untuk check up ke dokter kandungan, karena suaminya sedang bertugas di luar kota maka hari ini jihoon lah yang akan menemani sang kakak. yoona sedang mengandung anak kedua dan yang sedang digandeng jihoon saat ini adalah ji-eun, anak perempuan cantik yang adalah putri pertama yoona..
mereka sampai dirumah sakit, jihoon mengambil nomor antrian dan mengantarkan yoona sampai ke ruang tunggu, menunggu dipanggil ke ruang dokter
“om ujiiii aku boseeen” rengek ji-eun
“tunggu bunda dipanggil dulu sama dokternya ya sayaaang abis ini kita jalan jalan gimana?”
“mau jalan jalaaan!!! tapi ji-eun bosennya sekarang om ujiiii”
“kan apa mba bilang, ji-eun ini paling gabisa diajak kaya ginian ji, kamu sih padahal mba bisa pergi sendiri loh”
“apaan engga yaa, kamu hamil gede gitu masa aku biarin pergi sendiri, gaada” jihoon ini dingin, tapi kalau udah perhatian agak susah, soalnya engga nerima penolakan sama sekali.
“sayang ayok kita jalan-jalan ke taman belakang, nanti om uji beliin ice cream”
“yaaayyy ayok om uji ayok ayoook” ji-eun menarik narik jihoon tak sabaran
“mba bentar ya, aku bawa ji-eun keliling dulu.. lagian antriannya masih banyak, kayanya bakal lama deh itu. nanti chat aku kalo udah dipanggil yah” yang hanya dibalas anggukan oleh sang kakak
namun saat jihoon hendak menggandeng ji-eun, anak itu sudah berlari entah kemana.. 'duh lari kemana ni bocah' pikirnya, jihoon pun bergegas berlari mencari keponakan nakalnya itu
jihoon menyusuri lorong demi lorong didalam rumah sakit itu hingga ia menemukan ji-eun. haduuuh ini bocah satu
“ji-eun—
“OM UNYOOOONG” ji-eun berlari memeluk seseorang, iya, itu soonyoung
“eh? ji-eun sayaaang... kamu sama siapa disini?” soonyoung kaget, ia yang sedang ngerumpi dengan beberapa perawat disana pun bingung melihat anak manis ini berkeliaran sendirian
belum sempat ji-eun menjawab, jihoon langsung saja menghampiri dan mengambil kesempatan ini
“ji-eun yaampun kamu jangan lari-lari om uji capek nyarinya sayaaang”
deg
soonyoung terdiam di tempatnya melihat jihoon didepannya, orang yang selalu ia coba hindari
“eh.. soonyoung.. hai”
“eh hai ji” soonyoung terlihat kikuk. mereka sama-sama terdiam saat ini
“om unyooong.. ji-eun kangeeen”
soonyoung tersenyum dan berlutut, menyamakan tingginya dengan anak kecil didepannya “om unyong juga kangen kamu sayang.. ji-eun kok makin cantik sih ihh” soonyoung mencubit gemas pipi ji-eun yang hanya dibalas tawa cekikikan si anak kecil cantik itu
jihoon hanya tersenyum hangat melihat interaksi keponakan dan mantan kekasihnya ini tapi tiba-tiba ada pesan masuk di handphone nya, sang kakak mengabari kalau ia sudah dipanggil masuk ke ruang dokter
“ji-eun sayang kita ke bunda dulu yuk.. bundanya mau diperiksa dokter, yuk kita temenin bunda”
“gendooong” rengek ji-eun, soonyoung yang melihatnya pun tertawa dengan sangat manis, membuat hati jihoon berdebar karena jujur, ia rindu tawa soonyoung
“soon kita pamit dulu yaa”
“iya hati-hati jiii”
jihoon berbalik dan soonyoung pun melanjutkan acara bincang-bincangnya dengan beberapa perawat disana. jihoon yang masih dengan perasaan tak karuan pun tiba-tiba berbalik
“SOON-
soonyoung yang merasa dipanggil menoleh “iya ji?”
“aku perlu bicara sama kamu.. boleh tunggu sebentar disini? aku anterin ji-eun ke bundanya dulu”
soonyoung bingung, ia ingin menolak tapi teman-temannya ini pasti kepo kalau dia menolak ajakan jihoon
“ahh oke ji.. aku tunggu di taman belakang ya” lalu soonyoung berpamitan dengan temannya, menghindari mereka yang sudah pasti akan kepo padanya
***
“soon” jihoon menghampiri soonyoung yang duduk sendirian menunggunya itu
soonyoung hanya tersenyum
“mba yoona sakit apa ji?”
“oh itu.. mba yoona konsultasi ke dokter kandungan. ji-eun mau ada adenya itu”
“oh yaaa? seru dong nanti makin rame dirumah”
“seru tapi suka pusing sih hahaha”
mereka pun mengobrol untuk sekedar bertanya kabar, kesibukan sehari-hari dan lainnya.. namun jihoon tak melupakan niatnya mengajak soonyoung berbicara
“soon”
“hmm?”
“aku minta maaf”
“udah ji, gapapa. lagian itu udah lama banget”
“soon aku...” jihoon menatap soonyoung “aku sayang kamu”
soonyoung memejamkan matanya, ia tau dan sangat peka akan kearah mana pembicaraan ini
jihoon mengambil tangannya untuk digenggam “aku gatau tapi... aku sadar kalo aku terus mikirin kamu setelah kamu pergi. aku sadar kalo aku gabisa tanpa kamu dan rasa itu ngehantuin aku bahkan sampai saat ini. aku nyari kamu bertahun-tahun dan akhirnya sekarang aku ketemu kamu, soon”
soonyoung tahu jihoon serius dengan semua ucapannya, ia sangat tahu. karena jihoon bukan orang yang jago menyampaikan perasaannya seperti ini. ini berarti jihoon tidak main-main dengan ucapannya
tapi kenapa sekarang? disaat hatinya benar-benar sudah sembuh.
soonyoung melepaskan tangannya dari genggaman jihoon
“ji please, cukup” soonyoung benar-benar kesal saat ini. “kalo kamu minta maaf, aku udah maafin kamu dari dulu. tapi apa ini? maksud kamu ngomong kaya gini sekarang apa? buat apa?”
“soon, aku pengen kamu kembali. balik sama aku, kita mulai semua dari awal. aku pengen nebus semuanya dengan cara mencintai kamu dengan benar mulai sekarang”
soonyoung ingin menangis, bukan, bukan karena ia goyah tapi kenapa sekarang? 'dulu lo kemana aja waktu gue masih berdiri dengan tegaknya demi merjuangin hubungan kita'
bertahun-tahun ia menertawakan kebodohannya, melawan rasa sakitnya, menyembuhkan patah hatinya, dan jihoon datang dengan gampangnya memintanya untuk kembali?
“engga ji. maaf”
soonyoung bangkit dari duduknya hendak meninggalkan jihoon, namun sebelum pergi soonyoung harus memperjelas sesuatu,
“ini terakhir kalinya aku denger kamu ngomong soal ini.. yang dulu yaudah, sekarang ya sekarang.. aku ga masalah kalo kamu mau kita punya hubungan baik sebagai teman, tapi aku gaakan pernah masuk ke lubang yang sama dengan kembali sama kamu ji”
“udah cukup”
lalu soonyoung pergi meninggalkan jihoon dengan perasaan yang kacau.